Address
Head office : Ruko D’Green Square Jl. Zamrud Selatan Blok D3 No.9 RT.006/RW.024 Kel.Cimuning Kec.Mustika Jaya. Kota Bekasi
Workshop :  Jl. Letda Natsir No.68 Bojongkulur, Gunung Putri, Bogor-16969

Work Hours
Monday to Friday :  9AM - 5PM

Fungsi Grounding Pada Instalasi Listrik

Fungsi Grounding Pada Instalasi Listrik dan Elektronik

Grounding Pada Instalasi Listrik dan Elektronik

Definisi Grounding atau Pentanahan

Grounding atau Pentanahan adalah sistem pentanahan yang terpasang pada suatu instalasi listrik yang bekerja untuk meniadakan beda potensial dengan mengalirkan arus sisa dari kebocoran tegangan atau arus dari sambaran petir ke bumi. Cara pemasangan grounding ini dapat menggunakan sebuah elektroda khusus untuk pembumian yang ditanam di bawah tanah. Contoh pemasangan grounding atau pentanahan seperti pada gambar berikut ini.

Fungsi Grounding Pada Instalasi Listrik

Fungsi Grounding

Sistem grounding pada peralatan kelistrikan dan elektronika adalah untuk memberikan perlindungan pada seluruh sistem. Untuk lebih jelasnya, berikut ini adalah beberapa fungsi dari grounding:

  1. Untuk keselamatan, grounding berfungsi sebagai penghantar arus listrik langsung ke bumi atau tanah saat terjadi kebocoran isolasi atau percikan api pada konsleting, misalnya kabel grounding yang terpasang pada badan/sasis alat elektronik seperti setrika listrik akan mencegah kita tersengat listrik saat rangkaian di dalam setrika bocor dan menempel ke badan setrika.
  2. Dalam instalasi penangkal petir, system grounding berfungsi sebagai penghantar arus listrik yang besar langsung ke bumi. meski sifatnya sama, namun pemasangan kabel grounding untuk instalasi rumah dan grounding untuk pernangkal petir pemasangannya harus terpisah.
  3. Sebagai proteksi peralatan elektronik atau instrumentasi sehingga dapat mencegah kerusakan akibat adanya bocor tegangan.
  4. Grounding di dunia eletronika berfungsi untuk menetralisir cacat (noise) yang disebabkan baik oleh daya yang kurang baik, ataupun kualitas komponen yang tidak standar.

 

Bila kabel grounding berfungsi sebagai penghantar arus, maka alat yang mendeteksi adanya arus sisa atau arus bocor adalah ELCBELCB ini adalah sebagai proteksi instalasi listrik sebagai pencegah arus bocor. Untuk lebih jelasnya bisa lihat ulasannya pada “ELCB Pengaman Arus Bocor

 

ground-2

Simbol Grounding

Simbol ini diperlukan saat membuat gambar rangkaian elektrik ataupun rangkaian elektronik. Berikut ini adalah beberapa simbol yang menjelaskan arti grounding pada gambar teknik.

pemasangan-grounding-1

Warna Kabel Grounding

Pada kabel grounding memiliki ciri khas yaitu kabel warna hijau atau kuning strip hijau. Ketentuan warna kabel grounding ini diatur dalam PUIL 2011 yaitu:

Warna loreng hijau-kuning hanya boleh digunakan untuk menandai konduktor pembumian,konduktor proteksi, dan konduktor yang menghubungkan ikatan ekuipotensial ke bumi.

Kabel grounding ini dihubungkan dengan cara menanam pipa logam ke dalam tanah yang nantinya akan dipasang pada setiap terminal stop kontak. Berikut ini adalah contoh warna kabel yang di gunakan untuk grounding.

 

Ukuran Kabel Grounding

Ketentuan ukuran kabel grounding sesuai dengan PUIL 2011 adalah :

tabel-kabel-grounding-2

Luas penampang setiap konduktor proteksi harus memenuhi kondisi untuk diskoneksi otomatis suplai yang disyaratkan dalam 411 Bagian 4-41 dan mampu menahan arus gangguan prospektif.

Luas penampang konduktor proteksi harus dihitung sesuai dengan 543.1.2 atau dipilih sesuai dengan Tabel 54.3. Pada kedua hal tersebut, persyaratan 543.1.3 harus diperhitungkan.

 

Terminal untuk konduktor proteksi harus mampu menerima konduktor dengan dimensi yang disyaratkan oleh sub ayat ini.

luas-penampang-kabel-grounding-2

sumberenergyteknik.co.id

 

One comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *